I. Teknologi RFID
RFID (Radio Frequency IDentification) merupakan sebuah teknologi compact wireless yang di unggulkan untuk mentransformasi dunia komersial. Sebagai suksesor dari barcode, RFID dapat melakukan kontrol otomatis untuk banyak hal. Sistem RFID menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventaris (inventory control), logistik dan manajemen rantai supply (supply chain management). Terdapat kepentingan yang besar pada enterprise untuk secara intensif mempercayakan pada sistem ini, khususnya para peritel dan para pembuat produk costumer yang besar. Jika di masa lalu barcode telah menjadi cara utama untuk pelacakan sebuah produk, kini sistem RFID menjadi teknologi pilihan baik untuk tracking manusia, hewan peliharaan, produk, bahkan kendaraan. Salah satu alasannya adalah kemampuan baca tulis dari sistem RFID aktif memungkinkan penggunaan aplikasi interaktif.
Teknologi RFID tersebut berbentuk seperti LABEL atau TAG yang terdiri atas komponen antena dan mikrochip silikon. Label tersebut ada yang sifatnya aktif dan juga ada yang pasif. Label aktif supaya dapat berfungsi membutuhkan sumber tenaga misalnya baterai atau listrik, sedangkan Label pasif tidak membutuhkan sumber tenaga karena dapat aktif dengan sendirinya dari pancaran tenaga RFID label aktif.
II. Kebijakan RFID
Dengan adanya kebijakan menggunakan RFID, terdapat masalah yang ditimbulkan yaitu :
Menanggapi kebijakan ini, pakar perminyakan, Kurtubi, mengungkapkan pemasangan RFID merupakan kebijakan yang salah dan akan menyusahkan rakyat. Imbas dari kebijakan ini adalah kemungkinan dikeluarkannya penjatahan BBM bersubsidi untuk tiap mobil. Menurutnya, hal ini akan memicu kerusuhan sosial, apalagi jika masyarakat memakai kendaraan tersebut untuk mencari nafkah.Kurtubi juga mensinyalir kebijakan RFID ini beroriantasi proyek dan berharap masyarakat untuk lebih bijak saat kendaraannya akan dipasangi RFID. Menurutnya, masyarakat berhak menolak pemasangan RFID di kendaraan mereka. [Solopos.com]
- Sosialisasi yang kurang
Beredar rumor di masyarakat, bahwa periode pemasangan RFID gratis hanya sampai akhir nopember kemarin. Ternyata, ada 45 buah pemilik mobil pribadi hingga kemarin(1/12) belum dipasangkan alat tersebut, padahal sudah terdaftar sejak empat hari sebelumnya. Baru kemarin, pihak Pertamina menegaskan bahwa pemasangan RFID gratis itu tetap berlangsung sampai akhir Desember 2013.
- Petugas Pemasang RFID sebagian kecilnya cuma anak SMK
Berdasarkan pemantauan di dua lokasi SPBU di Jakarta, wilayah I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur dan wilayah Abdul Muis, Petojo Jakarta Pusat. Para petugasnya adalah siswa SMK yang berstatus Praktik Kerja Lapangan, ia mengaku disuruh pihak sekolah untuk wajib memasang 150 RFID di SPBU itu agar dirinya dapat sertifikat magang.
- Calon Pengguna RFID, Disesaki mobil Mewah
Penggunaan RFID untuk membatasi konsumsi bbm bersubsidi, didominasi oleh mobil pribadi. Sedikitnya, 3 sedan Mercy, 10 SUV Toyota Fortuner menjadi peserta. Sementara itu, sepeda motor dan angkutan umum belum terlihat memasang alat itu di seluruh wilayah SPBU DKI Jakarta.Pendapat lain mengenai kebijakan RFID...
Menanggapi kebijakan ini, pakar perminyakan, Kurtubi, mengungkapkan pemasangan RFID merupakan kebijakan yang salah dan akan menyusahkan rakyat. Imbas dari kebijakan ini adalah kemungkinan dikeluarkannya penjatahan BBM bersubsidi untuk tiap mobil. Menurutnya, hal ini akan memicu kerusuhan sosial, apalagi jika masyarakat memakai kendaraan tersebut untuk mencari nafkah.Kurtubi juga mensinyalir kebijakan RFID ini beroriantasi proyek dan berharap masyarakat untuk lebih bijak saat kendaraannya akan dipasangi RFID. Menurutnya, masyarakat berhak menolak pemasangan RFID di kendaraan mereka. [Solopos.com]
III. Fungsi dan Manfaat RFID
Fungsi
Fungsi dari RFID yang nantinya akan di pasang pada kendaraan roda empat yang menggunakan bahan bakar subsidi yang berfungsi untuk menyimpan data mengenai identitas kendaraan secara detail sehingga dapat memonitoring penggunaan bbm pada setiap mobil yang telah terpasang perangkat ini.
Manfaat
- RFID lebih cepat dalam proses pengidentifikasiannya.
- RFID lebih tahan terhadap kondisi seperti kotoran kimiawi debu dan lainnya dalam pembacaannya.
- RFID memiliki pembaca yang tidak bergerak sehingga lebih awet untuk investasi kepemilikan aset jangka panjang.
- RFID lebih susah digandakan atau di tiru serta di copy.
IV. Opini terhadap RFID
Radio Freqeunsi Identificaiton (RFID) belakangan menjadi perangkat paling diburu pengendara di Ibu kota. Pasalnya kendaraan yang akan menggunakan BBM subsidi harus dipasangi alat khusus yang menggunakan teknologi RFID ini. Koordinator pemasangan RFID wilayah Jakarta Timur, Fanni mengungkapkan RFID dipasangkan guna memantau penggunan bensin pada kendaraan. "Saat ini RFID hanya digunakan untuk melakukaan pemantaun dan memonitoring penggunaan BBM (bahan bakar minyak) bukan untuk penjatahan," jelasnya.
Menurutnya, RFID dipasangakn pada kendaraan memang untuk mengetahui jumlah BBM yang dikonsumsi para pengguna kendaraan bermotor. Melalui alat ini pemerintah bisa memantau bbm apa yang digunakan dan jumlah penggunaannya. Nantinya bila ada penyalahgunaan BBM bersubsidi dan ada konsumsi BBM yang tak wajar bisa diketahui melalui alat ini.
Sedangkan untuk jangka panjangnya, RFID akan dijadikan sebagai alat pengisian BBM. Setiap kendaraan yang ingin mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) milik Pertamina harus memakai alat ini. Bila mana kendaraan belum terpasang RFID, maka tak bisa isi BBM. "Nantinya alat ini akan digunakan untuk alat pengisian BBM, untuk mobil mungkin akan mulai diberlakukan percobaan pada Maret 2014," jelasnya.
V. Teknologi RFID di Indonesia
Radio Freqeunsi Identificaiton (RFID) belakangan menjadi perangkat paling diburu pengendara di Ibu kota. Pasalnya kendaraan yang akan menggunakan BBM subsidi harus dipasangi alat khusus yang menggunakan teknologi RFID ini. Koordinator pemasangan RFID wilayah Jakarta Timur, Fanni mengungkapkan RFID dipasangkan guna memantau penggunan bensin pada kendaraan. "Saat ini RFID hanya digunakan untuk melakukaan pemantaun dan memonitoring penggunaan BBM (bahan bakar minyak) bukan untuk penjatahan," jelasnya.
Menurutnya, RFID dipasangakn pada kendaraan memang untuk mengetahui jumlah BBM yang dikonsumsi para pengguna kendaraan bermotor. Melalui alat ini pemerintah bisa memantau bbm apa yang digunakan dan jumlah penggunaannya. Nantinya bila ada penyalahgunaan BBM bersubsidi dan ada konsumsi BBM yang tak wajar bisa diketahui melalui alat ini.
Sedangkan untuk jangka panjangnya, RFID akan dijadikan sebagai alat pengisian BBM. Setiap kendaraan yang ingin mengisi bensin di Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) milik Pertamina harus memakai alat ini. Bila mana kendaraan belum terpasang RFID, maka tak bisa isi BBM. "Nantinya alat ini akan digunakan untuk alat pengisian BBM, untuk mobil mungkin akan mulai diberlakukan percobaan pada Maret 2014," jelasnya.
V. Teknologi RFID di Indonesia
Sebenarnya RFID sudah digunakan sejak lama di Indonesia. Banyak perusahaan telah menggunakan RFID untuk keperluan suply chain, dan absensi karyawan. Di UGM sendiri telah menggunakan RFID untuk sistem peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan pusatnya. Beberapa waktu yang lalu sempat gencar kabar penggunaan kartu tol elektronik, tetapi beritanya lebih banyak ke berita bisnis, yaitu "telah ada tiga Bank yang akan bekerjasama" dalam tender tersebut, sedangkan berita dari sisi teknologi tiket elektronik tersebut sama sekali tidak ada. Tahun lalu Telkomsel juga telah mengeluarkan layanan T-cash, sistem "e-wallet" dengan menggunakan telepon seluler, sehingga kita cukup mendekatkan telepon seluler kita ke terminal pembayaran untuk melakukan transaksi, tetapi belum diketahui lebih lanjut, apakah sistem ini menggunakan teknologi RFID atau tidak, karena kalau menggunakan RFID, maka telepon seluler yang digunakan haruslah memiliki kemampuan NFC (Near Field Communiation). Sistem e-wallet sedang menjadi tren besar di Jepang.
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/RFID
http://stefanirafaela.wordpress.com/2011/10/04/penggunaan-rfid-di-indonesia/
http://www.solopos.com/2013/12/02/470292-470292