Miftahul Jannah: Pertemuan ke 6 & 7 Ongkos dan Penerimaan

Senin, 03 Juni 2013

Pertemuan ke 6 & 7 Ongkos dan Penerimaan

Ongkos merupaka kurva yang menunjukkan berhubungan satu sama lain antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produlsi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran.

1. Macam - macam Ongkos 
  • Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap) Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya. 
  • Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya. 
  • Total Cost (Ongkos Total) Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel. 
  • Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-Rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output. AFN = TFC = Q = TINGKAT OUTPUT Q 
  • Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. AVC = TVC Q 
  • Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. ATC = TC Q 
  • Marginal Cost (Ongkos Marginal) yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output. MC = TC = TVC Q Q  
2. Kurva Ongkos

Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan.
Gambar 1. Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang
Gambar 2. KurvaBiaya Total
Gambar 3. Kurva Ongkos Variabel Rata-Rata
Gambar 4. Long Run Average Cost Curve
Gambar 5. Kemungkinan Kapasitas Produksi
3. Penerimaan (Revenue)
Penerimaan atau Revenue adalah semua penerimaan produsen dari hasil penjualan barang atau outputnya. 

Macam-macam revenue sebagai berikut :
  • Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output. TR = P.Q dimana : P=Price / harga, Q= Quantity / Jumlah barang 
  • Average Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output. AR = TR / Q = P.Q / Q = P Jadi AR = P 
  • Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output. MR = ∆TR / ∆Q
Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut :
  • Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1 %.Total Revenue maksimum pada Eh = 1. 
  • Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1 %.
Jenis-jenis Penerimaan :
  1. Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi). 
  2. Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual. 
  3. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output.
Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
  1. Positif
  2. Sama dengan nol
  3. Negatif
Dalam bentuk tabel dapat diperlihat salah satu contoh untuk kasus harga tetap/kurva permintaan mendatar.
Data jumlah Produksi, ongkos dan Penerimaan Produksi.
Q
AR = P
TR
TC
AC= TC/Q
II
MR
MC
0
100
0
145
-
-145
-
-
1
100
100
175
175
-75
100
30
2
100
200
200
100
0
100
25
3
100
300
220
75,3
80
100
20
4
100
400
250
62,5
150
100
30
5
100
500
300
60
200
100
50
6
100
600
370
61,6
230
100
70
7
100
700
460
65,7
240
100
90
8
100
800
570
71,3
230
100
110
Gambar dari tabel diatas dapat digambarkan dengan dua cara :
(1)  Marginal analysis dan
(2)  Total analysis

4. Keuntungan Maximum
Keuntungan maksimum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya.

1. Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC.  Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.

Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut :
  1. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum. 
  2. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC.
Hasil Penjualan Total, seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang diproduksikannya di namakan hasil penjualan total (TR yaitu dari perkataan Total Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang dijual perusahaan.Ini menyebabkan kurva penjualan total (TR) adalah berbentuk garis lurus yang bermula dari titik O.


Mencari Keuntungan Dengan Pendekatan Total
Kurva TC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa perusahaan mengalami kerugian. Produksi mencapai diantara 2 sampai 9 unit kurva TC berada di bawah kurva TR, perusahaan memperoleh keuntungan.Menentukan Keuntungan Maksimum dengan Kurva Biaya dan Penjualan Total.Garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang terpanjang produksi adalah 7 unit, menggambarkan keuntungan yang paling maksimum. Produksi mencapai 10 unit atau lebih kurva TC telah beada di atas kurva TR kembali, perusahaan mengalami kerugian kembali. Perpotongan di antara kurva TC dan kurva TR dinamakan titik impas (break-even point) yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan adalah sama dengan hasil penjualan  total yang diterimanya. Perpotongan tersebut berlaku di dua titik, yaitu titik A dan titik B.

2. Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC). Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output.  

Secara matematis dirumuskan :
Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan. Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya. Dalam pasar persaingan sempurna berlaku keadaan berikut harga hasil penjualan rata-rata hasil penjualan marjinal.Kurva d() = AR0 = MRn menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 3000, dan kurva d0 = AR0 = MR0 menggambarkan kesamaan tersebut pada harga Rp 6000.



Mencari Keuntungan Maksimum Dengan Pendekatan Marginal
Pendekatan Biaya Marjinal dan Hasil Penjualan Marjinal. Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keadaan keseimbangan perusahaan) yaitu : 
  • Mendapat untung luar biasa (untung melebihi normal) 
  • Mendapat untung normal  
  • Mengalami kerugaian tetapi masih dapat membayar biaya berubah 
  • Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan.
3. Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan. Dengan demikian kurva ini adalah kurva hasil penjualan rata-rata pada harga barang sebanyak Rp 3000 (dan dinyatakan sebagai AR^. Kalau harga barang yang dijual perusahaan adalah Rp 6000, kurva d} = AR} = MRj adalah kurva permintaan dan juga kurva hasil penjualan rata-rata pada harga Rp 6000.

Dalam mencari keuntungan maksimum dengan pendekatan rata-rata,yaitu menggabungkan antara pasar persaingan sempurna dengan persaingan pasar tidak sempurna :


 

Contoh Soal !!!
Sebuah pabrik Sepatu dengan Merk " ELF" mempunyai biaya tetap (FC) = 2.000.000; biaya untuk membuat sebuah sandal Rp 1600; apabila sandal tersebut dijual dengan harga Rp 2.000, maka :
Ditanya :
a. Fungsi biaya total (C), fungsi penerimaan total ( TR) dan Variable Cost.
b. Pada saat kapan pabrik sandal mencapai BEP
c. Untung atau rugikah apabila memproduksi 7.000 unit

Jawab:
a. FC = Rp 2.000.000
    VC= Rp 500.
    Fungsi biaya variabel VC = 1600  Q ..........................................................................(1)
    Fungsi biaya total C = FC + VC     -----> C = 2.000.000 + 1600 Q ..........................(2)
    Fungsi penerimaan total  TR = P.Q -----> TR = 2.000 Q ..........................................(3)

b. Break Even Point terjadi pada saat TR = TC
    2.000 Q  = Rp 2.000.000 + 1600 Q
    2.000 Q - 1600 Q = 2.000.000
     400 Q = 2.000.000
     Q = 5.000 unit
    Pabrik roti akan  mengalami BEP pada saat Q = 5.000 unit
    Pada biaya total  C = 2.000.000 + 1600 ( 5.000)
                              C = 10.000.000

c. Pada saat memproduksi Q = 7000 unit
    TR = P.Q
          = 2.000  X  7.000
          = 14.000.000

    C  = 2.000.000 + 1600 (Q)
         = 2.000.000 + 1600 ( 7.000)
         = 2.000.000 + 11.200.000
         = 13.200.000
 

Bila  TR > TC, maka keadaan laba / untung. 
laba = TR - TC
       = 14.000.00 – 13.200.000
       = 800.000
 

Bila hanya memproduksi 1.000 unit maka akan mengalami kerugian sebesar :
Rugi = TR - TC
        = 2.000 (1.000)  - 2.000.000 + 1.600 ( 1.000)
        = 2.000.000 – 3.600.000
        = 1.600.000

Sumber : 
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/03/macam-macam-ongkos/
http://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/macam-macam-ongkos-dan-kurva-ongkos/
http://jausaja.wordpress.com/2011/04/11/penerimaan-revenue/
http://upadama.blogspot.com/2011/05/keuntungan-maximum.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar